Rabu, 10 November 2010

Muara Baru Paling Sensitif Terkena Gempa

Muara Baru Paling Sensitif Terkena Gempa  

Sejumlah anak-anak bermain dekat gerobak penjual air bersih di Muara Baru, Jakarta, Minggu (19/7). Warga sekitar sangat bergantung untuk membeli air bersih, untuk keperluan MCK. TEMPO/Tri Handiyatno
TEMPO Interaktif, Jakarta -  Muara Baru Jakarta Utara ternyata merupakan daerah yang terkena dampak paling besar jika ada guncangan Gempa. Fakta tersebut ditemukan berdasarkan penelitian Jurusan Teknik Geodesi Institut Teknologi Bandung yang merupakan lembaga yang ditunjuk oleh Dinas Perindustrian dan Energi DKI Jakarta meneliti penurunan permukaan tanah di Jakarta.

“Struktur tanah di Muara Baru adalah jenis tanah sedimen yang paling lunak dibanding wilayah lain di Jakarta. Maka dari itu selain lebih rawan menerima efek gempa, tanah di Muara Baru juga paling mudah mengalami penurunan permukaan. Dari tahun 2002 hingga 2010 penurunan tanah di Muara Baru hingga 1,16 meter,” kata Staf pengajar Teknik Geodesi Institut Teknologi Bandung Heri Andreas saat dihubungi wartawan, (5/10).

Selain di Muara Baru, Heri menjabarkan struktur tanah lunak juga berada di sepanjang pantai utara Jakarta sehingga amblesan tanah di kawasan tersebut cukup besar. Karena makin lunak pemadatan tanahnya jika diberikan beban bangunan yang besar serta pengambilan air tanah yang berlebihan maka penurunan tanahnya semakin besar.

Sementara itu, Wakil Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta Putu Indiana menegaskan Dinas PU selalu melakukan penelitian infrastruktur ditiap tahunnya terutama untuk jembatan dan underpass. Upaya tersebut merupakan upaya investigasi Dinas PU terhadap kondisi jalan yang sebenarnya di Jakarta, tujuannya adalah jangan sampai ada suatu kejadian akibat kegagalan infrastruktur yang tidak diketahui oleh Dinas PU sebelumnya. Dan terhadap penelitian infrastruktur tersebut juga terungkap fakta bahwa sebagian besar jalan di Jakarta di desain tidak untuk menerima beban yang besar.

“Padahal jalan lokal pun seringkali dilewati kontainer-kontainer. Meskipun demikian keberadaan pabrik memang sudah sesuai tata ruang, namun infrastrukturnya memang mesti ditingkatkan, Apalagi di daerah Jakarta Utara yang menunjukkan penurunan permukaan tanah yang signifikan. Tapi itu tidak berarti tidak boleh dibangun, karena bangunannya menggunakan tiang pancang diatas tanah keras jadi tidak mungkin roboh,” kata Putu.

RENNY FITRIA SARI



sumber :
 http://www.tempointeraktif.com/hg/jakarta/2010/10/05/brk,20101005-282648,id.html
http://adf.ly/Amf3

1 komentar:

  1. Mantap Artikelnya Bro, Kebetulan gw Orang yang Lahir Dan Besar Di MB Dah 28 tahun, Tapi 6 Tahun Ini Gw Netep Di Tanah Abang, Moga Muara Baru Tambah Maju Dan Masyarakatnya Lebih Ngerti Hukum Dah Lebih Beradap....

    BalasHapus